1. Konsep dasar kurikulum memiliki 3 dimensi pengertian :
a. Kurkulum sebagai mata pelajaran dikemukakan oleh Robert M. Hutchins (1936)
“ The curriculum should include grammar, reading, thetoric and logic, and mathematic, and addition at the secondary level introduce the great books of the western world “.
b. Kurikulum sebagai pengalaman belajar dikemukakan oleh Hollis L.Caswell dan Campbell “ all of the experience children have under the guidance of teacher “. Sealain itu juga dikemukakan oleh Romine “ curriculum is interp[reted to mean all of the organized courses, activities and experiences wich pupils have under direction of the school, wether in the classroom or not.
c. Kurikulum sebagai perencanaan program pembelajaran dikemukakan oleh Hilda Taba “ A curriculum is a plan for learning : therefore, what is known about the learning process and the development of the individual has bearing on the shaping of a curriculum “, selain itu juga dikemukakan oleh Daniel Tanner (1975) yang menyatakan bahwa kurikulum adalah perencanaan yang berisi tentang petunjuk belajar serta hasil yang diharapkan”.
Jadi kurikulum dapat diartikan sebagai dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan serta implementasi dari dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.
2. Landasan pengembangan kurikulum adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. Ada 3 landasan pengembangan kurikulum yaitu landasan filosofis, psikologis dan landasan sosiologis-teknologis.
3. Komponen dan prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip relevansi
Bahwa pengetahuan maupun keterampilan siswa harus sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, inilah yang disebut dengan prinsip relevan.
Relevan ada 3 macam, relevan dengan lingkungan hidup peserta didik, relevan dengan perkembangan zaman, relevan dengan tuntutan dunia kerja.
Prinsip fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas memiliki dua sisi : Pertama, fleksibel bagi guru yang artinya kurikulum harus memberikan ruang gerak bagi guru untuk mengembangkan program pengajarannya sesuai dengan kondisi yang ada, kedua fliksibel bagi siswa artinya kurikulum harus menyediakan berbagai kemungkinan program pilihan sesuai dengan bakat dan minat siswa.
Prinsip kontinuitas
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa perlu dijaga saling keterkaitan dan kesinambungan antara materi pelajaran pada berbagai jenjang dan jenis program pendidikan.
Efektifitas
Berkenaan dengan rencana dalam suatu kurikulum dapat dilaksanakan dan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.
Efisiensis
Berhubungan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, suara, dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh.
4. Model-model kurikulum
Model Tyler
Lebih bersifat bagaimana merancang suatu kurikulum, sesuai dengan tujuan dan misi suatu institusi pendidikan. Menurut Tyler ada 4 hal yang dianggap fundamental untuk mengembangkan kurikulum. Pertama, berhubungan dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai, kedua berhubungan dengan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan, kletiga pengorganisasian pengalaman belajar, dan keempat berhubungan dengan evaluasi
Model Taba
Model Taba lebih menitikberatkan kepada bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu proses perbaikan dan penyempurnaan
Model Olivia
Menurut Olivia suatu model kurikulum harus harus bersifat simple, komprehensif dan sisiteematik. Ada 12 komponen yang harus dikembangkan.
Komponen pertama adalah perumusan filosofis, sasaran, misi, serta visi lembaga pendidikan yang kesemuanya bersunber dari analisis kebutuhan siswa dan analisis kebutuhan masyarakat
Komponen kedua adalah analisis kebutuhan masyarakat dimana sekolah itu berada
Komponen ketiga dan keempat berisi tentang tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum yang didasarakan kepada kebutuhan yang tercantum dalam komponen 1 dan 2
Komponen V adalah bagaimana mengorganisasikan rancangan dan mengimplementasikan kurkulum
Komponen VI dan VII menjabarkan kurikulm dalam bentuk perumusan tujuan umum dan tujuan khusus pembelajaran
Komponen VIII menetapkan strategi pembelajaran yang dimungkinkan dapat mencapai tujuan
Komponen IX penegmbangan kurikulum
Komponen X mengimplementasikan strategi
Komponen XI dan XII dilakukan evaluasi terhadap pemmbelajaran dan evaluasi kurikulum.
Model Beauchamp
Menurutnya ada 5 langkah dalam proses pengembangan kurikulun
1. Menetapkan wilayah atau arena yang akan melakukan perubahan kurikulum
2. Mnetapkan orang-orang yang akan terlibat dalam proses pengembangan kurikulum
3. Menetapkan prosedur yang akan ditempuh
4. Implementasi kurikulum
5. Melaksanakan evaluasi kurikulum
Model Wheeler
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang membentuk lingkaran lingkaran. Menurutnya pengembangan kurikulum terdiri dari 5 tahap :
1. Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus
2. Menentukan pengalaman belajar yang mungkin dapat dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan
3. Menentukan isi atau materi pembelajaran sesuai dengan pengalaman belajar
4. Mengorganisasi atau menyatukan pengalaman belajar dengan sisi atau materi belajar
5. Melakukan evaluasi setiap fase pengembangan dan pencapaian tujuan.
Model Nicholls
Menurut Nicholls pendekatan pengembangan kurikulum terdiri atas elemen-elemen kurikulum yang membentuk siklus, menurutnya ada lima langkah dalam pengembangan kurikulum :
1. Analisis situasi
2. Menentukan tujuan khusus
3. Menentukan dan mengorganisasikan isi pelajaran
4. Menentukan dan engorganisasi metode
5. Evaluasi
Model Dynamic Skilbeck
Model pengembangan kurikulum yang ia namakan model Dynamic adalah model pengembangan kurikulum pada level sekolah. Langkah-langkah pengembangan kurikulum :
1. Menganalisis situasi
2. Memformulasikan tujuan
3. Menyusun program
4. Interpretasi dan implementasi
5. Monitoring, feedback, penilaian dan rekonstruksi.
5. Secara umum terdapat 2 organisasi kurikulum :
a. Kurikulum berdasarkan mata pelajaran, meliputi :
Mata pelajaran yang terpisah-pisah
Mata pelajaran yang terhubung
Fusi mata pelajaran
b. Kurikulum terpadu, meliputi :
Kurikulum inti
Social functions dan persistent situations
Experience atau activity kurikulum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar